Senin, 22 Agustus 2011

Dan bisa-bisanya gempa itu gak kerasa, atau emang gwe yang bebel ya?

Wisma Sari Kenangan, Depok, Minggu, 21 Agustus 2011 (21 Ramadhan 1432 H)

Gwe terusik, 
Gwe terperangah,
Dan oke gwe lebay tapi gusar !! 

Saat tau bahwa gwe melewatkan salah satu kejadian penting yang baru terjadi, gwe ngelewatin ngerasain gempa,, (ups, please jangan buru2 judje gwe takabur atau gak bersyukur!) Please banget lihat dulu dari sudut pandang gwe, Gini ya guys, gwe mau bilang kalau gwe terusik, iya banget gwe terusik. Gimana gak, bisa bisanya gwe gak ngerasain gempa yang menurut account twitter yang menginformasikan tentang gempa bahwa telah terjadi guncangan sebesar 5.2 Skala Richter pada 21 Agustus 2011 pada pukul 23:54:21 WIB, dengan koordinat Lokasi :7.57 LS,106.64 BT (78 km BaratDaya SUKABUMI-JABAR), pada kedalaman:35 Km itu, dan gwe cuma bisa bengong sementara di TL twitter gwe orang pada mulai sibuk cari tahu bahwa guncangan yang mereka alami beberapa saat lalu adalah gempa atau hanya ilusi semata, 

Aish.. Ini pasti gara-gara gwe sibuk chatingan whatsapp sampe guling-gulingan sama si @doddoy '-.- 


Balik lagi ke gusarnya hati gwe yang kian terusik, bukan apa-apa ya guys, gini-gini gwe tuh biasanya orang yang "happening" dan sensitif sama gejala alam kaya gini. Sumpah gwe jujur!! Silakan chek dan bandingin sama toko sebelah!! 

Ini terbukti waktu suatu sore di hari Jumat gwe dan sejumlah warga Indonesia (oke ini lebay) maksud gwe sejumlah warga FISIP lainnya ngerasain gempa yang lumayan hebat. Waktu itu gwe dan sejumlah orang di MBRC-perpus FISIP UI- yang lagi khusyuk di lantai 3 mengalami guncangan hebat. Spontan aja semua orang panik, beberapa ada yang histeris. Dan waktu itu entah kenapa gwe dengan spontan (dan ehem, cool) sontak berdiri dan menenangkan orang-orang di sekitar gwe dan mengarahkan mereka untuk secara tenang, perlahan dan tertib mengevakuasi diri ke luar gedung dan mencari tempat terbuka. Bukan apa-apa guys, dari yang pernah gwe denger bahwa ternyata jumlah korban akan bertambah secara signifikan karena mereka panik saat terjadinya gempa, dan menurut gwe itu gak asik kalau terjadi di sekitar gwe saat itu. 

And you know guys? 

Reaksi spontan gwe itu bukannya dapet penghargaan malah jadi bahan ledekan temen-temen sejurusan gwe. Mereka dengan girangnya meragain cara gwe berdiri sambil ngajuin tangan dan bilang "tenang-tenang, jangan panik, satu persatu ya keluarnya" dengan gaya yang please... di lebay-lebay-in (atau emang sebenernya gaya gwe itu emang lebay ya?). Pokoknya, menurut gwe itu cukup untuk membuktikan deh kalau gwe adalah orang yang sensitif dan "happening" sama gejala-gejala alam. 

Well, terlepas dari semua itu, gwe mau membenarkan judjemental lw semua tentang gwe di awal. Yupz, kita disini yang gak kena efek negatif dan destruktif harus merasa beruntung dan bersyukur karna gak terjadi sesuatu yang buruk sama kita, orang-orang yang kita sayangi dan orang-orang di sekitar kita. Karena please banget, lw bayangin aja kalau dalam guncangan sekian detik itu lw bisa aja gegar otak karena kejatohan jam dinding atau sekedar benjol karena kejedot saat berasa limbung akibat guncangan. Sekali lagi, kita memang patut bersyukur sama Tuhan YME dan gak lupa buat berdoa semoga tidak ada yang menjadi korban akibat gempa tersebut dan semua baik-baik aja. Lebih jauh lagi sebaiknya kita juga mulai bersifat sensitif dan tanggap akan hal-hal semacam ini ya guys guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dan gak lupa mari kita berdoa agar segenap Bangsa dan Negara, Tanah Air Indonesia yang Tercinta akan slalu baik-baik saja, terhindar dari segala marabahaya dalam Lindungan, Penjagaan dan Pemeliharaan dari Tuhan YME, amien :)

Always Keep Alert and Be Positive,
Best Regard,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar